Berulang kali ku buka ponselku,
berulang kali juga kubaca kotak masuk pesanku sambil tersenyum. Ingin rasanya
aku terbang, terbang mengelilingi indahnya langit bersama burung burung.
Melayang bebas di angkasa, merasakan kebahagiaan yang kini merekah. “Ri, kenapa
senyum senyum ? bahagia gitu kayaknya ?” ucap Binka membuyarkan lamunanku.
“Apaan ?! Cuma lagi bayangin kalau kamu terbang tanpa sayap dan jatuh tanpa
parasut” balasku sekenanya yang tentunya hanyalah kebohongan belaka. Tak terasa waktu menunjukkan tepat pukul 01.00
siang, bel tanda pulang mulai terdengar “yuk buruan pulang” ucap Binka. Binka
adalah sahabatku, sesosok manusia yg manis, tinggi dan pintar. “oke, sepertinya
cacing di perutku mulai bernyanyi” balasku. Aku melangkah keluar kelas dan
bertemu Silwi, yang juga merupakan sahabatku. Tanpa membuang waktu kita bertiga
mulai berjalan ke depan gerbang sekolah, “eh stop berhenti dulu deh, kayaknya
barangku ada yang ketinggalan di kelas, kalian mau kan nganterin balik ke kelas
?” ucap Silwi dengan nada setengah merayu. Ingin rasanya aku menolak ajakannya,
kalau saja dia bukan teman terdekatku.
25 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)